Artemia atau "Udang Brine" adalah sejenis udang-udangan primitif yang termasuk dalam philum Anthropoda, kelas Crustacea, subkelas Branchiopoda, ordo Anastroca, famili Artemiidae. Hewan ini hidup planktonik pada artikel berkadar garam tinggi (antara 15-300 permil). Suhu yang dikehendakipun tinggi (antara 25-30o C) degan oksigen terlarut sekitar 3 mg / Ldan pH antara 7,3 - 8,4.
Artemia dewasa mampu mencapai panjang 1-2 cm dengan berat sekitar 10 mg. Anaknya yang baru menetas (nauplius instar 1) panjangnya mencapai 0,4 mm dengan berat sekitar 15 mikrogram. Secara alami makanannya menjadi detritus, ragi laut, bakteri, ganggang renik dan biota lainnya yang ukurannya 50 mikron kebawah.
Perkembangbiakan dengan biseksual dan partenogenesis. Perkembangan pada jenis biseksual harus melalui perkawainan antara betina jantan. Pada kedua jenis perkembangbiakan itu bisa terjadi ovovivipar maupun ovipar. Ovoviviparitas biasaya terjadi pada keadaan lingkungan yang cukup baik dengan kadar garam kurang lebih 150 permili dengan kandungan oksigen yang cukup baik. Apa oviparitas bencana, Telur yang bercangkang tebal itu memang disiapkan untuk keadaan lingkungan yang buruk, bahkan juga kekeringan. Sementara itu embrio yangberada dalam cangkang istirahat (diapauze), jika kaeadaan sudah jadi baik kembali maka telur akan menetas menjadi burayak, yang selanjutnya akan hidup normal seperti biasa.
Artemia dewasa dapat hidup sampai 6 bulan, Sementara induk- induk betinanya akan beranak atau bertelur setiap 4-5 hari sekali.Setiap kali bisa menghasilkan 50-300 ekor anak atau telur.
Anak-anak Artemia akan menjadi dewasa setelah berumur 14 hari.Setelah Artemia tersimpan jumlah telur, sementara itu keadaan lingkungan tetap saja memburuk maka Artemia rela untuk mati. Tapi jenis Artemia tidak akan punah karean sudah membaik kembali, telur-telur itu akan beramai-ramai untuk menjadi induvidu baru.
Untuk mendapatkan bibit artemia, kita bisa membeli bibit kista (telur artemia) yang diawetkan di kaleng. Dewasa ini yang sering berkembang di indonesia adalah telur Artemia merk Greatwall dari Cina yang merupakan jenis partenogenesis dan merk Bio Marine dari Great Salt Lake yang merupakan jenis biseksual dari Amerika.
Kalau kita sudah mendapatkan telurnya, tahap untuk mendapatkan bibit itu kita harus menetaskan telur tersebut dahulu secara khusus. Anaknya yang baru menetas (nauplius) akan dijadikan sebagai bibit untuk penebaran. Untuk menetaskan Artemia kita butuh wadah bening dan dengan alas (bentuk) krucut, sementara ukurannya bisa bermacam-macam mulai dari kapsits 3 L sampai 75 liter. Dengan media air laut biasa (kadar garam kurang lebih 30 permil), jumlah kepadatan telur yang kita tetaskan antara 5-7 g / L. Dengan suhu 25-30o CARA kadar oksigennya harus lebih dari 2 mg / L. Oleh karena itu medianya harus kita udarai, baik dengan blower, kompresor atau aerator yang disambungkan dengan selang plastik dan tidak usah menggunakan batu aerasi dengan pengudaraan secukupnya saja. Selain untuk aerator, Aliran udara tesebut juga berfungsi untuk mengaduk telur artemia yang berada dibawah agar menyebar merata.
Untuk menimbang proses penetasan kita gunakan lampu TL untuk pencahayaan yang di tempatkan disamping wadah dengan mantel sekitar 1.000 luks. Dalam waktu 24-36 jam setalah pemasukan telur, biasanya telur-telur itu sudah menetas menjadi anak artemia (nauplius). Selagi burayak masih belum perlu makan (kurang dari 24 jam tentu menetas), harus kita tangkap. Sebelum penangkapan, pengudaraan harus dimatikan dulu. Kemudian bagian atas wadah penetasan kita tutup dengn kain atau plastik hitam, sedangkan bagian bawahnya kita sinari. Setelah itu kita tunggu 5-10 menit.
Dengan cara demkian, maka cangkang telurnya yang sudah kosong akan mengapung ke permukaan, sedangkan anak Artemia akan mengumpul ke bawah, Karena tertarik dengan pencahayaan. Selanjutnya anak artemia kita sedot dan kita tampung agar dan kita cuci (rendam) agar kotoran hilang. Anak Artemia yang sudah bersih yang akan dijadikan bibit pada Budidaya massal.
Sumber: pakan ikan
0 comments:
Post a Comment